Cara beli saham online

Cara beli saham makin mudah. Beli saham online bisa dilakukan di mana saja sepanjang koneksi internet lancar dan market sedang buka tentunya. Makin mudahnya cara beli saham inilah yang membuat pertumbuhan investor di Bursa Efek Indonesia meningkat pesat.

Data BEI menunjukkan pada tahun 2020 terjadi pertumbuhan Single Investor Identification (SID) naik hingga 56 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2019. Single Investor Identification atau SID adalah nomor identitas investor yang dikeluarkan oleh PT Kustodian Efek Indonesia.

SID bagi investor di BEI ini layaknya e-ktp untuk urusan administrasi kependudukan atau SIM kaitan berlalu lintas. Identitas tunggal. Terdiri atas 3 huruf dan 12 angka. Seorang investor hanya boleh memiliki satu nomor SID.

Dalam pembahasan kali ini tim bakti.id mencoba mengetengahkan topik tentang mudahnya cara beli saham online. Belakangan ini ramai di media sosial munculnya pemain saham baru. Tapi, kalau Anda perhatikan ramai yang mengeluhkan posisi nyangkut atau rugi. Ada yang tidak beres!

Photo by energepic.com on Pexels.com

Cara Beli Saham Online Mudah, Jumlah Investor Meningkat Tajam

Berapa jumlah investor saham di BEI berdasarkan SID? Hingga Desember 2020 tercatat 1,68 juta SID. Untuk angka tahun 2021 belum ada laporan yang keluar. Perlu kita update nantinya.

Dari jumlah itu, ada 94 ribu investor yang aktif harian. Investor aktif harian ini mereka yang setidaknya melakukan satu kali transaksi dalam satu hari.

Investor aktif harian ini bisa lah ya kita sebut sebagai trader. Trader yang mencari cuan dari selisih harga jual lebih tinggi dari harga belinya dalam time frame singkat.

Time frame investor ada beragam. Investor berpandangan value investing bisa bertahun-tahun sementara mereka yang trading bisa sangat singkat: harian, jam, bahkan menit.

Beli Saham Buat Investasi atau Trading

Saya suka mengikuti ulasan analis senior pasar modal kenamaan Satrio Utomo. Dalam sejumlah kesempatan dia menanyakan, tentukan dulu posisinya sebagai investor atau trader.

Investasi tidak bisa dicampur dengan trading. Harus jelas dulu sebelum melakukan posisi. Posisi ini adalah beli, jual, atau hold. Ada pola tersendiri bagi masing-masing pilihan untuk sukses.

Pembeda paling jelas adalah investasi dalam time frame jangka panjang sedangkan trading time frame pendek dan harus sigap dengan fluktuasi harga di market.

Apa itu Saham

Sebelum melangkah jauh mengambil sebuah keputusan besar membeli saham, ada hal penting yang harus dilakukan. Hal penting ini sering dilupakan orang karena menganggap sudah mengetahuinya. Padahal, seringkali investor atau trader saham khususnya retail yang sudah rajin transaksi tak menyadarinya.

Saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Pemegang saham bisa mengklaim atas pendapatan perusahaan, aset, dan hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Kalau jumlahnya besar bisa mengendalikan perusahaan dengan menempatkan orang kepercayaan dalam jajaran manajerial. Namun, kalau hanya punya kecil ya haknya terbatas. Retail hanya bisa menikmati dalam batasan-batasan tertentu.

Apa yang bisa dinikmati pemegang saham skala kecil atau retail?

  1. Dividen

Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan. Posnya dari keuntungan atau laba. Prosesnya setelah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham dalam RUPS.

Dividen dapat berupa dividen tunai maupun dividen saham. Dividen tunai diberikan kepada setiap pemegang saham dalam jumlah tertentu untuk setiap saham. Sedangkan dividen saham diberikan sejumlah saham kepada pemegang saham sehingga jumlahnya bertambah dengan adanya pembagian dividen saham ini.

Agar bisa mendapatkan hak pembagian dividen, investor harus memegang saham dalam periode tertentu, yakni sampai saat cum date tidak boleh dilepaskan. Siapa saja yang memegang saham saat cum date maka berhak mendapatkan dividen.

  1. Capital Gain

Saham bergerak setiap market buka. Fluktuasi terjadi sebagai akibat adanya mekanisme jual dan beli dipengaruhi faktor supply and demand (penawaran dan permintaan).

Capital gain diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga jual. Misalnya saja seorang investor membeli saham emiten berkode ABCDdi harga 3500 dan menjualnya di harga 4000, maka memperoleh kapital gain 500. Bagaimana kalau terjadi sebaliknya? Harga jual lebih rendah dari harga beli? Itu namanya risiko.

Saham sebagai instrumen investasi memiliki risiko, yaitu capital loss dan risiko likuidasi.

Capital loss adalah kebalikan dari capital gain, yakni investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saja beli saham ABCD di harga 4500 kemudian menjualnya di harga 4100, artinya menderita capital loss 400. Tindakan menjual saham lebih rendah dari harga beli kerap diambil trader untuk meminimalkan kerugian, istilahnya cut loss.

Adapun risiko likuidasi adalah apabila perusahaan yang sahamnya dipegang mengalami kebangkrutan, dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan.

Dalam situasi seperti ini, pemegang saham menjadi bagian terakhir yang kebagian bila ada pembagian aset. Kalau ada utang justru ikut menanggungnya. Ini adalah risiko terberat investor.

Sektor dan Subsektor Saham di BEI

Sebelum teknis cara beli saham online, ada hal yang perlu Anda pahami. Penyelenggara perdagangan saham di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia.

Jangan langsung terpaku melihat kode-kode emiten saham berjalan di running trade. Pahami dulu apa yang terjadi dibalik running trade. Bagaimana cara perusahaan masuk ke dalamnya.

Pada 25 Januari 2021, BEI menerapkan klasifikasi baru sektor industri perusahaan tercatat bernama “Indonesia Stock Classification” atau IDX-IC.

  1. Energi (A)
  2. Barang Baku (B)
  3. Perindustrian (C)
  4. Barang Konsumen Primer (D)
  5. Barang Konsumen Non-Primer (E)
  6. Kesehatan (F)
  7. Keuangan (G)
  8. Properti & Real Estat (H)
  9. Teknologi (I)
  10. Infrastruktur (J)
  11. Transportasi & Logistik (K)
  12. Produk Investasi Tercatat (Z)

Indeks Harga Saham

Memahami di mana perusahaan mencatatkan sahamnya akan sangat membantu Anda dalam menganalisis saham. Hal ini penting dipahami agar tak terjebak pom pom boy yang bisa menjurumuskan.

Keputusan beli atau jual ada di jemari Anda. Tak peduli orang menjerumuskan dengan melakukan pom pom, tak akan bisa menjadi alat unguk memaksa mereka bertanggung jawab. Bahkan jika Anda bisa menggalang banyak orang untuk melakukan petisi.

BEI adalah penyelenggara pasar modal di Indonesia. Ibaratnya sebuah mal. Setiap hari pembeli dan penjual bertemu untuk transaksi di sana.

Sebagaimana mal yang menyediakan gerai, di BEI ada indeks yang mengklasifikasi sejumlah saham berdasarkan kategori tertentu. BEI juga menyediakan papan pencatatan berdasarkan sejumlah kriteria, ada papan utama, papan pengembangan, dan papan akselarasi.

Indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu.

Tujuan BEI membuat indeks saham adalah sebagai berikut.

  1. mengukur sentimen pasar
  2. Dijadikan produk investasi pasif seperti Reksa Dana Indeks dan ETF Indeks serta produk turunan
  3. Benchmark bagi portofolio aktif
  4. Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi (return), risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko
  5. Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset

Saat ini BEI memiliki 37 indeks saham

  1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yaitu indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di Papan Utama dan Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia.
  2. IDX80, yakni indeks yang mengukur kinerja dari 80 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
  3. LQ45 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
  4. IDX30 yaitu indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
  5. IDX Quality30 yakni indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang secara historis perusahaan relatif memiliki profitabilitas tinggi, solvabilitas baik, dan pertumbuhan laba stabil dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.
  6. IDX Value30 yaitu indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki valuasi harga yang rendah dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.
  7. IDX Growth30 yakni Indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki tren harga relatif terhadap pertumbuhan laba bersih dan pendapatan dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.
  8. IDX ESG Leaders yaitu indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham yang memiliki penilaian Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang baik dan tidak terlibat pada kontroversi secara signifikan serta memiliki likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik. Penilaian ESG dan analisis kontroversi dilakukan oleh Sustainalytics.
  9. IDX High Dividend 20 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.
  10. IDX BUMN20 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham perusahaan tercatat yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan afiliasinya.
  11. Indeks Saham Syariah atau Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) adalah indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham di Papan Utama dan Papan Pengembangan yang dinyatakan sebagai saham syariah sesuai dengan Daftar Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keungan (OJK).
  12. Jakarta Islamic Index 70 (JII70) adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 70 saham syariah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi.
  13. Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham syariah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi.
  14. IDX SMC Composite adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah
  15. IDX SMC Liquid merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham dengan likuiditas tinggi yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah.
  16. KOMPAS100 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 100 saham yang memiliki likuiditas yang baik dan kapitalisasi pasar yang besar. Indeks KOMPAS100 diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan perusahaan media Kompas Gramedia Group (penerbit surat kabar harian Kompas).
  17. BISNIS-27 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 27 saham yang dipilih oleh Komite Indeks Bisnis Indonesia. Indeks BISNIS-27 diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan perusahaan media PT Jurnalindo Aksara Grafika (penerbit surat kabar harian Bisnis Indonesia).
  18. MNC36 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 36 saham yang memiliki kinerja positif yang dipilih berdasarkan kapitalisasi pasar, likuiditas transaksi, dan fundametal serta rasio keuangan. Indeks MNC36 diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan perusahaan media Media Nusantara Citra (MNC) Group.
  19. Investor33 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 33 saham yang dipilih dari 100 (seratus) Perusahaan Tercatat terbaik versi Majalah Investor yang dipilih berdasarkan kapitalisasi pasar, likuiditas transaksi dan fundamental serta rasio keuangan. Indeks Investor33 diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan perusahaan media PT Media Investor Indonesia (penerbit Majalah Investor).
  20. Infobank15 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 15 saham perbankan yang memiliki faktor fundamental yang baik dan likuiditas perdagangan yang tinggi. Indeks infobank15 diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan perusahaan media PT Info Artha Pratama (penerbit Majalah Infobank).
  21. SMinfra18 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 18 saham yang konstituennya dipilih dari sektor­sektor infrastruktur, penunjang infrastruktur, dan pembiayaan infrastruktur (dari sektor perbankan) yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Indeks SMinfra18 diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI).
  22. SRI-KEHATI adalah indeks yang mengukur kinerja harga saham dari 25 perusahaan tercatat yang memiliki kinerja yang baik dalam mendorong usaha-usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik atau disebut Sustainable and Responsible Investment (SRI). Indeks SRI-KEHATI diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI).
  23. PEFINDO25 adalah indeks yang mengukur kinerja harga saham dari 25 perusahaan tercatat kecil dan menengah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi. Indeks PEFINDO25 diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan perusahaan pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
  24. PEFINDO i-Grade yaitu indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham perusahaan tercatat yang memiliki peringkat investment grade dari PEFINDO (idAAA hingga idBBB-) yang berkapitalisasi pasar paling besar. Indeks PEFINDO i-Grade diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan perusahaan pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
  25. Indeks Papan Utama adalah indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham tercatat di Papan Utama Bursa Efek Indonesia.
  26. Indeks Papan Pengembangan adalah indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham tercatat di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia.

27-37 BEI membuat indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham di masing-masing sektor yang mengacu pada klasifikasi IDX Industrial Classification (IDX-IC).

IDX Sektor Energi (IDXENERGY), Barang Baku (IDXBASIC), Perindustrian (IDXIndustri), Barang konsumen primer (IDXNONCYC), barang konsumen non-primer (IDXCYCLIC).

Sektor Kesehatan (IDXHEALTH), keuangan (IDXFINANCE), properti dan real estat (IDXPROPERTI), Teknologi (IDXTECHNO), Infrastruktur (IDXINFRA), sektor transportasi dan logistik (IDXTRANS).

Photo by Gabby K on Pexels.com

Memahami indeks ini akan membantu Anda dalam menganalisis sebelum memutuskan untuk membeli saham.

Hal ini penting dipelajari pemula yang hendak terjun di pasar modal agar tak tersesat karena di pasar saham itu ibarat hutan belantara, ramai orang yang antara rekomendasi dan aksinya kadang tak sinkron.

Terkadang bilangnya beli ternyata dalam posisi menaruh antrean besar di offer ingin buang barang agar ditampung retail.

Cara Beli Saham Online

Setelah mengenal medan barulah kita bicara bagaimana cara membeli saham. Saat ini beli saham bisa dilakukan dengan online trading sehingga bisa dilakukan di mana pun. Sambil rebahan bisa menghasilkan duit atau bisa juga kehilangan bila salah posisi.

Sebaiknya memulai langkah awal menjadi investor atau trader saham dengan berinvestasi pada isi kepala. Misalnya saja mengikuti Sekolah Pasar Modal.

Ingin mulai jadi investor saham, simak begini caranya.

  1. Untuk urusan administratif, persiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan buku tabungan.

Itu untuk persyaratan pembukaan rekening efek. Selain fotokopi tiga dokumen di atas, juga diperlukan materai.

  1. Datangi broker atau perusahaan sekuritas untuk membuat rekening efek dan rekening dana investor.

Rekening efek adalah rekening transaksi jual beli efek yang dibayar atau diterima secara tunai pada waktu jatuh tempo.
Sedangkan rekening dana investor adalah rekening di bank atas nama investor khusus untuk menyimpan dana transaksi jual beli saham.

  1. Setor Modal

Seteleh rekening saham dan rekening dana investor berhasil dibuat, selanjutnya adalah menyetor dana untuk transaksi saham. Perusahaan sekuritas punya ketentuan terkait setoran minimal.

  1. Transaksi di Pasar Modal

Perusahaan sekuritas yang melayani retail biasanya punya aplikasi online trading baik berbasis Android, iOS maupun web. Anda akan diarahkan untuk mendownload dan menginstall aplikasi tersebut saat membuka rekening di perusahaan sekuritas.

Transaksi jual beli bisa Anda lakukan sendiri di dalam aplikasi. Di dalam aplikasi ada menu jual, beli, mengubah order, dan hal-hal lain berkaitan keperluan transaksi saham. Cara beli saham online bisa Anda dapatkan panduannya dari perusahaan sekuritas.

Tentu saja, Anda harus memilih perusahaan yang memiliki fasilitas online trading agar mendapatkan failitas cara beli saham online. Ada banyak yang menyediakan fasilitas ini, antara lain Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, Panin, Mirae Aset, dan masih banyak lagi.

  1. Kerjakan PR Anda dengan baik

Di Bursa Efek Indonesia ada ratusan saham. Tentu saja perlu kejelian memilih mana yang menguntungkan atau mendatangkan profit. Ini membutuhkan analisa mendalam agar bisa cuan di pasar modal.

Seperti telah kita ulas di atas keuntungan dari transaksi saham adalah capital gain dan dividen. Mana dari dua pilihan itu akan Anda ambil?

Hati-hati juga, ada risiko capital loss dan risiko likuiditas. Soal risiko likuiditas ini sebenarnya tak hanya ketika perusahaan yang sahamnya Anda pegang bangkrut.

Ada saham yang tak bisa bergerak. Otomatis dana Anda mandeg. Saham mangkrak di angka 50 alias saham gocap jelas akan menyusahkan Anda untuk keluar. Atau ada juga saham yang kena semprit otoritas sehingga dibekukan transaksinya.

Bijak-bijaklah berinvestasi. Tidak gampang mengumpulkan uang, jangan sampai hilang karena spekulasi di bursa saham. Jangan hanya karena mudah cara beli saham online membuat lupa diri. Kuatkan mental, pahami psikologi trading dan ketat dengan money management.

2 replies on “Cara Beli Saham Online Makin Mudah, Cari Cuan?”